“ORANG Utan biasanya dibunuh
karena dianggap suka merusak tanaman. Hal ini dikarenakan Orang Utan tidak
menemukan makanan yang ia butuhkan di dalam hutan. Di Kalimantan Orang Utan
telah mendapat perlindungan karena telah memliki peraturan perundang-undangan
sejak tahun 1931 yang melarang untuk
memiliki, membunuh atau menangkap Orang Utan. Namun sayangnya para pemburu
masih saja memburu mereka untuk diperdagangkan. Karena saat ini komunitas Orang
Utan nyaris hanya sedikit
sehingga kini mereka dimasukan ke
status Konservasi sejak tahun 2000, dengan status ini maka Orang Utan menjadi salah satu
dari 11 hewan langka yang harus dilestarikan”. Ini adalah sebagian yang diceritakan dalam sebuah
layar lebar kepada pengunjung wahana “The
Pongo Show” Taman Wisata
Mekarsari (TWM) sebelum “Pongo” beraksi menghibur penonton.
Dari tayangan yang disuguhkan
kepada penonton ini diharapkan, anak-anak dapat mengenal lebih dekat sosok Orang Utan dan
kelak dapat menjaga dan merawat hutan serta hewan yang ada di sekeliling mereka, terutama Orang Utan.
THE PONGO SHOW merupakan sebuah
pertunjukan komedi interaktif untuk keluarga dengan teknologi canggih “Augmented
Reality Show” pertama di Indonesia yang baru
diluncurkan tanggal 02 April
2011 di TWM. Dengan tiket masuk Rp.20.000,- untuk weekend dan public holiday ; Rp.15.000,- untuk weekdays, pengunjung dapat melihat sosok Pongo (Orang Utan)
di layar yang mampu berinteraksi dengan penonton secara langsung (interaktif).
Realitas Tertambah, atau dikenal
dengan singkatan bahasa Inggris AR (Augmented
Reality) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan
ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu
memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Benda-benda maya menampilkan
informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal
ini membuat realitas tertambah sebagai alat untuk membantu persepsi dan
interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda
maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran,
sentuhan, dan penciuman.
“Kami menamakan Pongo karena
sosok Orang Utan merupakan satwa asli Indonesia yang pintar, lucu dan sangat populer di masyarakat
Indonesia dan dunia. Nama Pongo sendiri diambil dari Pongo pygmaeus yang
merupakan nama latin bagi Orang Utan,” ujar PR Taman Wisata Mekarsari, Putri Ayu
Pratami kepada Pelita.
Menurut Putri, wahana yang berkapasitas 250 orang
ini merupakan wahana yang didirikan sebagai wujud kepedulian Mekarsari terhadap
keberadaan Orang Utan yang hampir punah. “Pongo Show” tampil dua kali pada hari Senin hingga Jumat, yakni
pukul 13.00 WIB dan 15.00 WIB, dan empat kali pertunjukan pada hari Sabtu dan Minggu, pukul 11:00, 13:00, 14:00, dan 15:00 WIB,” papar Putri.
Setelah tayangan mengenai Orang
Utan selesai, Melly sang pemandu acara dengan pakaian bergaya pawang hutan
bertanya kepada pengunjung, “Ada yang sudah pernah bertemu dengan Pongo Mekarsari?”.
“Pongo adalah Orang Utan di
Mekarsari yang bisa berbicara, ia juga bisa melakukan tanya jawab dengan
seluruh penonton yang ada di sini khususnya adik-adik, serta akan berbagi
hadiah,” ujarnya kepada
pengunjung.
Untuk menampilkan Pongo agar keluar
dan menampakan dirinya, Melly mengajak penonton untuk bersama memanggil Pongo.
“Pongo hura-hura yuuk...Pongo hura-hura yuuk! Pongo..Pongo..Pongo!” ujarnya.
Pongo pun keluar dengan mengajak
penonton bernyanyi dan menari Poco-Poco. “Selamat siang Kak Melly...lagu Pongo
tadi adalah Poco-Poco dari Manado. Kak Melly, Pongo melihat di baris keempat
ada pria berbaju garis-garis bersama pasangannya dan membawa kamera, Pongo mau
di foto ya..,” ujar Pongo
memulai interaksinya.
“Kak Melly itu ada penonton yang
duduk di baris ke-10. Kenapa harus jauh-jauh. O iya di baris paling depan
tampak ramai sekali, dan di baris kelima juga ramai sekali. Kalau sudah masuk
ke rumah Pongo harus gembira tidak boleh sedih,” ajak Pongo kepada penonton.
Setelah itu Pongo mengajak
penonton untuk meneriakkan yel-yel “Pongo Show...Wow asyiik sekali!”. Pongo pun
mulai mengajak interaksi dengan penonton melalui pertanyaan seputar tayangan
mengenai Orang Utan yang diputar pada awal
penonton masuk, serta tebak-tebakan. Bagi yang dapat menjawab dengan benar Pongo memberikan sebuah souvenir cantik. Yang menarik dari show ini adalah pemilihan Duta Pongo
Mekarsari yang dipilih langsung oleh Si Pongo. Pemilihan ini dilakukan selama
pertunjukan berlangsung dengan kriteria pemilihan yaitu bagi penonton anak usia
TK sampai dengan SD. Bagi penonton anak yang terpilih sebagai Duta Pongo
Mekarsari akan disematkan Pin Pongo oleh MC Pongo
Show, adapun manfaat Pin Pongo tersebut adalah dapat menonton Pongo Show secara gratis dengan
menunjukan Pin Pongo tersebut di Ticket
Center Taman Wisata Mekarsari. (evi.pelita)